Thursday, July 28, 2022

EVIDENCE BASED KMB 1 SISTEM PERSYARAFAN. Ns. ISNANIAR, S.Kep,M.Kep

 

EVIDENCE BASED KMB 1 SISTEM PERSYARAFAN. Ns. ISNANIAR, S.Kep,M.Kep



1. EFEKTIFITAS LATIHAN ACTIVITY DAILY LIVING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN GANGGUAN TULANG BELAKANG DI RSUD PROF DR DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Woro Hapsari1, Khodijah2, Taskurun Ahyari3

Spinal disorder is an injury or disorder of the cervical, and lumbar vertebral traumatic fall from a height, traffic accidents, sports accidents tumor and infection causing neurological deficits, the occurrence of paraplegia caused by the loss of a complete sensory and motor, bowel and bladder disorders, dysfunction sexual, autonomic desrefleksia problems arising from the disorder is immobility, weakness, and the inability of the result is the inability to care for themselves, the individual is not able to do the need to maintain and improve the well-being according to the concept of Dorothea Orem self care. Daily Living Activity exercises that include bowel, bladder training, grooming, feeding, personal hygine can improve self-care and as a basis for the ful fillment of self-care. His study uses an experimental design approach prepre-testand post test without control. Samples accidental sampling independent variables: exercise Activity Daily Livingdependent variable independence and anxiety. Paired t-test results o fthe independence of the value of .001 (p<0.05), the results Paired t-test anxiety with a value of .015 (p<0,05). Conclusions significant difference value independence and anxiety before and after exercise Activity Daily Living, exercise daily living activity can increase independence and decrease anxiety in patients with spinal disorders.

2. PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DALAM
Supina Batubara1, Sri Wahyuni 2, Eko Hariyanto 3
Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018 ISSN 2622-9986 (cetak)
STMIK Royal – AMIK Royal, hlm. 81 – 86 ISSN 2622-6510 (online)
Kisaran, Asahan, Sumut - 3 September 2018

Kehadiran teknologi informasi dengan program aplikasi membantu dan berperan penting dalam kehidupan manusia Sistem Pakar diagnosa Penyakit Dalam Pada Manusia merupakan aplikasi yang berguna untuk mengetahui jenis penyakit yg terdapat pada rongga tubuh manusia bagian dalam, beserta gejala yang dialami pemakai. Model inferensi yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah factor kepastian (Certainty Factor sedangkan teknik pencarian menggunakan Cash Based Reasoning. Penentuan diagnosa dalam sistem pakar ini dilakukan melalui proses konsultasi antara sistem dan pemakai. Jawaban disesuaikan dengan aturan yang berada di dalam sistem, jika jawaban yang dimasukkan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka sistem ini akan memberikan hasil diagnosa berupa informasi penyakit. Diharapkan dengan dibuatnya Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit dalam Pada Manusia ini dapat memberikan hasil diagnosa, penyebab, pengobatan, serta pencegahan terhadap suatu penyakit. Sistem ini disebut dengan Sistem Pakar (Expert Sistem). 

3. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Syaraf Terjepit Pada Tulang Belakang (HNP) Menerapkan Metode Case Based Reasoning
Erli Sari Harahap
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
Volume 1, No. 4, Agustus 2020, Page 352-357
ISSN 2714-8912 (media online)
ISSN 2714-7150 (media cetak)

Penyakit hernia nukleuspulposus (HNP) merupakan salah satu penyakit yang sering menyebabkan rasa sakit pada ruas-ruas tulang belakang. HNP terjadi dikarenakan adanya nukleuspulposus (bahan pengisi berupa zat yang kenyal seperti gell) yang keluar dari diskusinvertebralis (sendi tulang belakang). Gejala awal dari penyakit ini sering kali kurang disadari oleh para penderitanya. Akibat dari kurangnya kesadaran ini justru dapat menyebabkan aktivitas menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan HNP dapat menyebabkan nyeri pada bagian tulang belakang yang dapat berimbas pada nyeri pada bagian paha,
betis dan kaki bahkan dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang. Untuk mengurangi resiko penyakit HNP ini, maka dibutuhkan sebuah system pakar yang dapat membantu baik penderita maupun para pakar dalam mendiagnosis gejala awal dari penyakit ini sehingga pencegahan efek berbahaya dapat dilakukan lebih cepat. Pada penilitian kali ini, dibuatkan sebuah system pakar yang berfungsi untuk mendiagnosis gejala awal penyakit HNP dengan metode case based reasoning sebagai logika system pakar yang dibuat. Solusi ini dibuat karena dengan adanya bantuan teknologi web, maka para penderita dapat dengan mudah mendiagnosa gejala penyakit HNP kapan saja dan dimanasaja.

4. SISTEM DETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL BACKPROPAGATION
Rayendra
Volume 3, No. 1.1, Agustus 2019 
Jurnal Mantik Penusa Vol. 3, No. 1.1 Agustus 2019, pp.7-13 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018 e-ISSN 2580-9741 p-ISSN 2088-3943

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat, maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba menggunakan jaringan syaraf tiruan model backpropagation. Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan informasi yang didesain dengan menirukan cara kerja otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah dengan melakukan proses belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. Pada penelitian ini akan di susun data jenis narkoba dan turunannya. Kemudian seluruh gejala psikis yang ditimbulkan untuk turunan narkoba tersebut. Data input dibuat dengan memberikan nilai 1 untuk gejala yang dimiliki pada pengguna narkoba jenis turunan tertentu, dan 0 untuk gejala yang tidak dimiliki. Pembelajaran dan pengujian dilakukan unuk data gejala klinis dan psikis yang ada atau nilai 1 dengan beberapa kali literasi untuk mendapatkan output apakah narkoba jenis narkotika, psikotropika, zat adiktif atau tidak teridentifikasi. Menentukan variabel jumlah sel lapisan masukan, jumlah sel lapisan tersembunyi, jumlah sel lapisan keluaran, galat yang dijinkan, konstanta belajar, kenaikan konstanta belajar, penurunan konstanta belajar meomentum, rasio kesalahan dan fungsi aktivasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Matlab sehingga hasilnya akan mampu memberikan informasi apakah seseorang telah terkena pengaruh narkoba atau tidak. 

5. Klasifikasi Suara Paru Normal dan Abnormal Menggunakan Ekstraksi Fitur Discrete Wavelet Transform dengan Klasifikasi Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan yang Dioptimasi dengan Algoritma Genetika
Fathurrahman Rabani1, Jondri2, Achmad Rizal3
Jurnal ELEMENTER Vol. 7, No. 1, Bulan Mei 2021
Jurnal Politeknik Caltex Riau
https://jurnal.pcr.ac.id/index.php/elementer
| ISSN : 2460 – 5263 (online) | ISSN : 2443 – 4167 (print)

Salah satu cara yang digunakan dokter untuk mendiagnosis gangguan pada paru-paru adalah dengan mendengarkan suara pernapasan menggunakan stetoskop. Namun, dalam penggunaan stetoskop masih bisa terjadi kesalahan mendiagnosis karena beberapa faktor, seperti kemampuan, pengalaman, dan kepekaan pendengaran dokter, serta pola suara yang hampir mirip. Pada penelitian ini suara paru didekomposisi menggunakan metode discrete wavelet transform (DWT) untuk dekomposisi sinyal dan diklasifikasi menggunakan jaringan saraf tiruan (JST) yang dioptimasi oleh algoritma genetika (AG). Suara paru sebagai suara dari sistem pernapasan, kemudian dilakukan normalisasi dan dekomposisi menggunakan DWT. Karakteristik sinyal suara paru diperoleh dengan menghitung entropi pada koefisien DWT. Selanjutnya dilakukan klasifikasi dengan JST dan dioptimasi oleh AG. Berdasarkan solusi tersebut, klasifikasi suara paru-paru dapat diselesaikan dengan akurasi hingga 67,54%. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan AG . Metode yang diusulkan diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif metode dalam analisis suara paru.

6. Gambaran Pengetahuan Lansia Penderita Stroke Berdasarkan Karakteristik Di Puskesmas Sialang Buah Tahun 2021
Indra Hizkia P 1, Tresa Ernika Anglina Sitorus 2
HUMANTECH
JURNAL ILMIAH MULTI DISIPLIN INDONESIA
VOL 2 SPECIAL ISSUE 2 2022
E-ISSN : 2809-1612, P-ISSN : 2809-1620

Stroke merupakan gejala yang terjadi akibat gangguan sirkulasi darah di otak. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia, 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahun. Stroke merupakan penyakit yang sangat rentan dialami lansia. Tujuan : Untuk mengetahui pengetahuan lansia penderita stroke berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan di puskesmas sialang buah tahun 2021. Metode :menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 220 lansia penderita stroke dan jumlah responden sebanyak 69 orang dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner gambaran pengetahuan lansia penderita stroke berdasarkan karakteristik. Hasil penelitian :sebagian besar pengetahuan cukup dengan jumlah responden 40 orang (58,0 %). Kesimpulan Pengetahuan lansia penderita stroke berdasarkan karakteristik di Puskesmas Sialang Buah Tahun 2021 adalah sebagian besar adalah cukup, dipengaruhi oleh factor usia dan pendidikan. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada lansia tentang penyakit stroke, karena banyak yang memiliki pengetahuan cukup tentang stroke.

7. Pendampingan Lansia dalam Pelayanan Keperawatan Mandiri Dengan Masalah Nyeri Kronik
Syaifurrahman Hidayat1), Mujib Hannan2)
Jurnal Abdiraja ISSN : 2621-9379 (Online) Volume 5, Nomor 1, Maret 2022

Penurunan fungsi biologis dalam proses menua mengakibatkan kerusakan jaringan organ tubuh pada lansia sehingga menyebabkan lansia mudah terkenan penyakit, diantaranya nyeri kronik, Manajemen nyeri pada lansia dengan osteoartristis dimasyarakat Sebagian besar menggunakan obat Pereda nyeri, dan jarang menggunakan terapi non farmakologis, padahal penggunaan manajemen nyeri non farmakologis mempunyai resiko efek samping obat yg lebih kecil. Solusi yang perlu di lakunan yaitu Pendampingan Lansai Dalam Pelayanan Keperawatan Mandiri Dengan Masalah Nyeri Kronik. Metode pelaksanannya dengan melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga lansia, pendampingan penatalaksanaan nyeri kronik secara mandiri, Membatu Menyusun program posyandu lansia tentang penatalaksanaan nyeri kronik dan melakukan pelatihan bagi kader kesehatan lansia. Hasil pelaksanaan pendampingan pada lansia dilakukan dalam empat kegiatan diantaranya penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia, pendampingan penatalaksanaan nyeri kronik secara mandiri, pengoptimalan program posyandu lansia tentang penatalaksanaan nyeri dan pelatihan bagi kader kesehatan lansia. Pendampingan lansia dalam pelayanan keperawatan mandiri sebagai bagian upaya pengembangan SDM dalam meningkatkan penanganan masalah yang terjadi pada lansia salah satunya nyeri kronik pada lansia yaitu dengan pelayanan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan dirumah, sehingga menjadi bagian dari upaya promotive dan preventif.

8. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Saraf Pusat Manusia Dengan Metode Certainty Factor
1Nelasari Situmeang, 2 Sulindawaty
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Volume 4, Number 1, Oktober 2019
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10224 e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Penyakit saraf pusat adalah sekelompok gangguan neurologis yang memengaruhi struktur atau fungsi otak atau sumsum tulang belakang, yang secara kolektif membentuk sistem saraf pusat. Masyarakat pada umumnya masih banyak merupakan orang awam yang kurang memahami kesehatan saraf, sehingga banyak dari mereka mengabaikan gejala yang dialami dan mungkin merupakan gejala penyakit saraf pusat. Hal ini mungkin dikarenakan mahalnya biaya konsultasi, dan belum lagi dokter yang sulit ditemui karena faktur waktu. Didalam berbagai bidang pemanfaatan teknologi telah berkembang pesat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan, teknologi yang dimaanfaatkan salah satunya adalah sistem pakar. Sistem pakar adalah program komputer yang mempresentasikan dan melakukan penalaran dengan pengetahuan beberapa pakar untuk memecahkan masalah-masalah atau memberikan solusi. Perkembangan teknologi seperti sistem pakar ini tentunya juga didukung oleh metode dalam melakukan diagnosa, seperti Metode Certainty Factor. Untuk membuatkan sistem pakar yang dapat membantu masyarakat dalam konsultasi tentan penyakit saraf pusat yang dialami maka dirancang Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Saraf Pusat Manusia Dengan Metode Certainty Factor.

9. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Insomnia pada Lansia di PSTW Budhi Dharma Bekasi 2014
Lina Indrawati1 , Denny Andriyati2
ISSN Cetak 2303-1433 ISSN Online: 2579-7301

One of the efforts made by the elderly to inprove their welfare is to meet basic needs. One of the basic needs is the need for sleep and rest. However, approximately 60% of elderly people experience insomnia or sleep disorders. Progressive relaxation is a systematic physical relaxation from head until foot which is followed suggestion and visualization to increase relaxed condition and which is used to solve sleep disturbance. The aim of research is analyze the effect of progressive muscle relaxation on insomnia in the elderly at Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi 2014. The Methode of research used quasi experinment with one group pre-post test design without control, recruiting samples by purposive sampling, there were 33 respondents. Datas analyze used Paired Samples T-Test. Based on paired samples T-Test with confidence interval 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). That there was a significant effect of progressive muscle relaxation on insomnia in the elderly at Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.

10. UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L). Urb) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans
Fadhillah Azzahra, drg. Maulida Hayati, M.Kes
Jurnal B-Dent, Vol 5, No.1, Juni 2018 : 9 - 19

Karies gigi merupakan penyakit infeksi pada jaringan keras gigi. Streptococcus mutans merupakan bakteri yang berperan penting dalam proses terjadinya karies gigi. Pegagan memiliki banyak manfaat untuk tubuh, diantaranya mengatasi demam, antibakteri, antialergi, dan stimulan sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium secara in vitro, sampel penelitian adalah bakteri Streptococcus mutans yang
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, dan 80% serta kontrol positif menggunakan klorheksidin. Analisis data menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian diperoleh nilai fhitung > ftabel yaitu 456,318>2,62 dan p=0,000<0,05. dari penelitian ini didapat bahwa ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) efektif menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi ekstrak 10%,20%,40%,60%, 80%. Simpulan penelitian ini adalah terdapat aktivitas antibakteri ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L). Urb) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.

11. Pengaruh Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Nadi pada Pekerja Pabrik Kayu PT. Muroco Jember 
Wahyu Ikhwan Nanda Mukhlish1, Yohanes Sudarmanto2, Muhammad Hasan3 
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 17 (2), 2018, 112 - 118 DOI : 10.14710/jkli.17.2.112-118

Latar belakang: Kebisingan merupakan bunyi yang memiliki intensitas di atas batas normal dan dapat mengganggu kesehatan pada orang yang terpapar. Paparan kebisingan terjadi dalam proses produksi pada industri pabrik kayu, sehingga pekerja menjadi pihak utama yang terdampak. Dampak yang terjadi utamanya pada sistem kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebisingan terhadap tekanan darah dan denyut nadi pada pekerja pabrik kayu PT. Muroco Jember. Metode: Penelitian ini berjenis analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian berjumlah 24 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Pengukuran kebisingan menggunakan alat sound level meter. Pengumpulan data karakteristik pekerja menggunakan kuesioner. Responden penelitian diukur sebelum dan setelah bekerja, dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa untuk tekanan darah dan penghitungan manual denyut nadi pada arteri brachialis. Analisis data menggunakan uji komparasi paired t-test pada level signifikansi 5%. Hasil: Intensitas kebisingan dari 4 sektor kerja menunjukkan hasil yang beragam. Intensitas kebisingan terendah pada sektor produksi A yaitu 82,9 dB(A), sedangkan tertinggi pada sektor sawmill B yaitu 98,1 dB(A). Sebagian besar responden (66,7%) berusia 29-40 tahun dengan masa kerja responden (62,5%) kurang dari 2 tahun. Sebanyak 91,7% responden tidak memakai APT pada saat bekerja. Berdasarkan uji komparasi paired t-test, didapatkan pengaruh paparan kebisingan akut antara sebelum dan setelah bekerja terhadap tekanan darah sistolik (p= <0,001), diastolik (p=0,049), dan denyut nadi (p=0,020). Simpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik, diastolik, denyut nadi antara sebelum dan setelah bekerja dalam paparan kebisingan akut pada pekerja pabrik kayu PT. Muroco Jember. Diperlukan penelitian dengan mengendalikan variabel lain yang mengganggu untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya.

12. Pengaruh Kekurangan Nutrisi Terhadap Perkembangan Sistem Saraf Anak
Gianfranco S. Papotot,1 Ronald Rompies,2 Praevilia M. Salendu2
pISSN 2085-9481 eISSN 2597-999X Jurnal Biomedik. 2021;13(3):266-273
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan 
DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.13.3.2021.31830
KemenRistekdikti RI no. 28/E/KPT/2019 
Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/index

Di negara berkembang kekurangan gizi memberikan kontribusi terhadap tingginya rata-rata angka kematian. Usia anak-anak, jarak kelahiran sebelumnya, status pendidikan ibu, status kekayaan, dan wilayah merupakan faktor yang secara independen terkait dengan status gizi anak-anak. Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa kritis bagi perkembangan saraf anak. Pertumbuhan fisik, fungsi kognitif otak, fungsi fisiologis dan perubahan respon imun bisa terganggu karena kurangnya gizi di usia dini. Di negara berkembang anak di bawah 5 tahun memiliki prevalensi sekitar 27% kekurangan gizi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan dan pengaruh kekurangan nutrisi pada perkembangan sistem saraf anak. Penelitian ini dalam bentuk literature review. Literatur diambil dari tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu undernutrition AND
neurological disorders AND children. Setelah diseleksi dengan kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan 10 literatur yag terdiri dari sepuluh penelitian cross-sectional study. Hasil penelitian menunjukan 10 literatur meneliti hubungan dan pengaruh kekurangan nutrisi terhadap perkembangan sistem saraf anak. Sebagai simpulan, kekurangan nutrisi dan kelainan sistem saraf pada anak memiliki hubungan yang saling memengaruhi satu sama lain. Anak yang mengalami kekurangan nutrisi memiliki pengaruh pada perkembangan sistem saraf dan terbanyak pada kelainan motorik dan kognitif.

13. Hubungan antara Gangguan Pola Tidur dengan  Keseimbangan Sistem Saraf Otonom pada Usia Dewasa Muda
Raden Mohamad Fachrur Rozy1 , Nurvita Risdiana1
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
Vol 19 No 1 Hal 1-6 Januari 2019

Gangguan pola tidur yang buruk berdampak negatif pada kesehatan yaitu ketidakseimbangan sistem saraf otonom. Ketidakseimbangan sistem saraf otonom akan berdampak pada rendahnya nilai Heart Rate Variability (HRV). Rendahnya nilai HRV akan berdampak pada mortalitas dan morbiditas. Heart Rate Variability terdiri atas time domain dan frekuensi domain. Standard Deviation of All N-N Intervals
(SDNN) merupakan bagian dari HRV yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi keseimbangan sistem saraf otonom. Usia dewasa muda rentan mengalami gangguan pola tidur, sehingga pada usia tersebut berisiko terjadi ketidakseimbangan SDNN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dengan keseimbangan saraf otonom pada dewasa muda. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimen dengan desain Cross sectional. Uji statistik menggunakan Spearman Rho. Sampel penelitian 31 orang dewasa muda dengan teknik purposive sampling. Data untuk gangguan pola tidur diambil menggunakan kuesioner, sedangkan pengukuran SDNN menggunakan Electrocardiogram (EKG). Didapatkan hasil 64,5% pola tidur pada dewasa muda dalam kategori baik, 35,5% pola tidur mahasiswa dalam kategori cukup, 87,1% mahasiswa memiliki SDNN yang sangat baik dan 9,7% mahasiswa memiliki SDNN tinggi. Hasil uji statistik menggunakan Spearmen Rho diperoleh nilai p= 0,11 (p > 0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara gangguan pola tidur dengan kesimbangan saraf otonom. 

14. CENTRAL VERTIGO
Sela Pricilia1 , Shahdevi Nandar Kurniawan2
Pricilia S, JPHV 2020;2 DOI: 10.21776/ub.jphv.2021.002.02.4

Central vertigo is a symptom characterized by a feeling of changes in body position or environment as a result of diseases originating from the central nervous system. Central vertigo is caused by a disease that extend from vestibular nuclei in medulla oblongata to ocular motor nuclei and integration system in mesencephalon to vestibulocerebellum, thalamus and vestibular cortex in temporoparietal and the neuronal pathway which mediate VOR (vestibulo-ocular reflex). The diseases can be vestibular migrain, TIA (Transient Ischemic Attack), Vertebrobasilar ischemic stroke, multiple sclerosis, tumor in cerebelopontine angle and congenital malformation like Dandy Walker Syndrome. Central vertigo can be diagnosed by performing several special tests. This examination can also distinguish central vertigo from its differential diagnosis, namely peripheral vertigo. Management of central vertigo can be in the form of acute attack management and specific management according to the cause.

15. Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Parkinson Berdasarkan terapi berbasis levodopa
Yasinda Oktariza1,2, Lia Amalia1 , Sobaryati3 , Media Y. Kurniawati4
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Desember 2019 Tersedia online pada:
Vol. 8 No. 4, hlm 246–255 http://ijcp.or.id
ISSN: 2252–6218 DOI: 10.15416/ijcp.2019.8.4.246

Levodopa telah menjadi pilihan utama dalam pengobatan penyakit Parkinson selama lebih dari 40 tahun. Pemberian levodopa sering dikombinasi dengan obat lain untuk meningkatkan bioavailabilitas maupun efektivitasnya. Namun, di sisi lain, penggunaan levodopa dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping berupa komplikasi motorik yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan terapi levodopa dan kombinasi terhadap kualitas hidup serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah pasien Parkinson rawat jalan di Poliklinik Saraf RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUD Cibabat Cimahi, dan RSAU Dr. Salamun Bandung pada periode Juli–Desember 2018. Pengukuran kualitas hidup dilakukan terhadap 33 subjek penelitian yang menerima terapi kombinasi dengan levodopa menggunakan kuesioner The 39-item Parkinson’s Disease Questionnaire (PDQ-39) versi bahasa Indonesia. Analisis dilakukan dengan membandingkan rata-rata skor total PDQ-39 antarkelompok pada masing-masing variabel. Perbandingan nilai skor total PDQ-39 dianalisis dengan uji T tidak berpasangan dan uji one way ANOVA untuk melihat adanya perbedaan skor PDQ-39 antarkelompok variabel. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor total PDQ-39 antarkelompok terapi kombinasi dengan levodopa (p=0,262). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang secara independen berkorelasi dengan kualitas hidup adalah aktivitas olahraga (r=0,233), tingkat keparahan penyakit (r=0,464), dan komplikasi motorik (r=0,329). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup pasien Parkinson tidak dipengaruhi oleh jenis pengobatan, namun dipengaruhi secara independen oleh aktivitas olahraga, tingkat keparahan penyakit, dan komplikasi motorik.

16. FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEJADIAN EPILEPSI INTRAKTABEL ANAK DI RSUP DR KARIADI SEMARANG
Nuh Gusta Ady Yolanda1 , Tun Paksi Sareharto 2 , Hermawan Istiadi 3
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844

Epilepsi adalah salah satu kelainan neurologi kronik yang ditandai dengan gejala khas yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal. Salah satu pengobatan epilepsi adalah OAE. Pada keadaan dimana telah mengonsumsi 2 atau lebih jenis OAE secara teratur dan adekuat selama 18 bulan namun tidak menunjukkan penurunan frekuensi dan durasi kejang, hal ini disebut dengan epilepsi intraktabel. Pengetahuan mengenai faktor yang berpengaruh pada kejadian epilepsi intraktabel anak penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan pasien agar lebih komprehensif dan adekuat. Tujuan : Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kejadian epilepsi intraktabel pada pasien anak dengan epilepsy Metode : Penelitian observasional analitik dengan desaim cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 38 pasien epilepsi yang menjalani perawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Bahan penelitian diambil dengan kuesioner oleh orangtua pasien dan rekam medik, data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil : Dari 38 subjek penelitian, angka kejadian epilepsi intraktabel adalah 13 subjek (34,2%). Pada analisis bivariat didapat faktor risiko yang berhubungan adalah etiologi (p=0,017) dan abnormalitas neurologi (p=0,002). Pada analisis multivariat didapatkan faktor abnormalitas neurologi (OR 37,67 IK95% 1,27-1111,04) sebagai faktor risiko yang signifikan. Simpulan : Angka kejadian epilepsi intraktabel anak sebesar 34,2% dan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian epilepsi intraktabel anak adalah abnormalitas neurologi. 

No comments:

Post a Comment

RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025

  RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025   SELASA 4 FEBRUARI 2025 Kepada Yth : Bapak ibu dosen dan laboran di program studi keperawatan  Di    T...