Friday, March 24, 2023

PENYULUHAN KESEHATAN tentang 30 hari perawatan post operasi katarak 19 MARET 2023 di posyandu lansia

PENYULUHAN KESEHATAN  

tentang 30 hari perawatan post operasi katarak 19 MARET 2023 di posyandu lansia

mahasiswa keperawatan UMRI angkatan tahun 2021

team
Ns. Isnaniar, S.Kep,M.Kep
Maulia zafira 
Aulia Septiayu
Endang Astuti
Yulia Putri
Sarah Latifah






A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mewujudkan visi Indonesia sehat
ditempuh melalui strategi penurunan angka kebutaan secara bertahap,
yakni dari 1,5% pada tahun 2000 menjadi 1,0% pada tahun 2010, dan
ditargetkan turun menjadi 0,5% pada tahun 2020. Dibandingkan dengan
angka kebutaan di negara-negara Asia Tenggara, angka kebutaaan yang
mencapai 3 persen dari penduduk dunia. Penyebab utamanya tak lain
adalah katarak, glaukoma, kelainan refraksi dan penyakit lain yang
berhubungan dengan degeneratef.
Katarak merupakan salah satu penyebab paling umum dari
kebutaan di seluruh dunia, kebanyakan terkait usia. Ini juga bisa
mempengaruhi anak-anak dengan kelainan metabolik dan beberapa
penyebab genetik lainnya. Katarak lebih umum di negara berkembang.
Itu juga yang paling bisa disembuhkan penyebab kebutaan yang
melibatkan operasi sederhana. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes),
kebutaan karena penyakit katarak sebetulnya dapat dicegah melalui
deteksi dini dan penanganan yang tepat agar tidak berlanjut menjadi
kebutaan permanen. Pemeriksaan dini katarak khususnya bagi yang
berusia 50 tahun ke atas, dapat dilakukan melalui kelompok/Posyandu,
pemeriksaan di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya. Untuk itu perlu kerjasama dan dukungan dari
Organisasi Profesi, Lintas Sektor, swasta, dan partisipasi dari
masyarakat (Dini Qurrata Ayuni, Mechi Silvia Dora, 2018).
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), data tahun 2010
terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, sebanyak 60% berada di
negara miskin atau berkembang seperti Indonesia. Indonesia berada
diurutan ketiga di dunia dengan angka kebutaan sebesar 1,47% (Depkes
RI, 2012). Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar / Riskesdas
(2007-2013), prevalensi kebutaan di Indonesia pada tahun 2007, yaitu
0,9% dan tahun 2013 sebesar 0,4. Data tersebut menunjukkan adanya
penurunan kasus kebutaan di Indonesia. Prevalensi katarak di Indonesia
semua umur tahun 2013 sebesar 1,8% sedangkan di Jawa Timur sebesar

1,6% (Riskesdas, 2013). Dari data awal yang dihimpun di UPT Rumah
Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur selama bulan Desember
2017 sebanyak 153 penderita katarak yang telah menjalani operasi dan
perawatan post operasi katarak (Rahani Ayu Amalia,2Dwi Utari
Widyastuti,2Padoli, 2019).

B. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan diharapkan anak anak dan
para orang tua paham dan bisa mengimplementasikan bagaimana cara merawat
mata post operasi katarak.
C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang 30 hari perawatan post operasi
katarak
b. Sasaran
Ibu-ibu PKK Posyandu Puspa Buana 1
c. Metode
Penyuluhan dilakukan menggunakan Leaflet

Uraian Struktur
a. Tempat Pertemuan
Kegiatan dilaksanakan Posyandu Puspa Buana 1
b. Hari/tanggal
Hari : Minggu
Tanggal : 19 Maret 2023
c. Waktu : 08:00 WIB

TINJAUAN MATERI

A. Pengertian Katarak
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi
akibat kedua-duanya (Ilyas, H. S., & Yulianti, 2012). Kekeruhanini dapat
mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat
menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab utama katarak adalah usia,
tetapi banyak hal lain yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit
sistemik (seperti diabetes), merokok dan herediter. Berdasarkan studi potong
lintang prevalensi katarak pada usia 65 tahun adalah 50% dan prevalensi ini
meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun.
Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak
dapat mengakibatkan kebutaan. Menurut WHO pada tahun 2002 katarak
merupakan penyebab kebutaan yang paling utama di dunia sebesar 48% dari
seluruh kebutaan di dunia. Setidaknya terdapat delapan belas juta orang di
dunia menderita kebutaan akibat katarak. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil
survey kesehatan indera 1993-1996, katarak juga penyebab kebutaan paling
utama yaitu sebesar 52% (World Health Organization (WHO) (Gustini,Kadek
Wartana, 2022).

B. Penyebab
Penyebab terjadinya katarak bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut
(katarak senil), tetapi dapat terjadi secara kongenital akibat infeksi virus di
masa pertumbuhan janin, genetik, dan gangguan perkembangan. Dapat juga
terjadi karena traumatik, terapi kortikosteroid metabolik, dan kelainan sistemik
atau metabolik, seperti diabetes mellitus, galaktosemia, dan distrofi miotonik.
Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak (Gustini,Kadek
Wartana, 2022).

DAFTAR PUSTAKA

Dini Qurrata Ayuni, Mechi Silvia Dora. (2018). HUBUNGAN PENGETAHUAN
DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERAWATAN POST OPERASI
KATARAK DI POLI MATA RSUD PARIAMAN. Jurnal Kesehatan Medika
Saintika, 29-30.

Gustini,Kadek Wartana. (2022). Edukasi tentang Perawatan Mata pada Pasien Post
Operasi Katarak. JurnalPengabdianMasyarakat Lentora, 2.
Rahani Ayu Amalia,2Dwi Utari Widyastuti,2Padoli. (2019). PENGETAHUAN DAN
KEPATUHAN KLIEN TENTANG PERAWATAN POST PENGETAHUAN
DAN KEPATUHAN KLIEN TENTANG PERAWATAN POST. JURNAL
KEPERAWATAN, 116.



No comments:

Post a Comment

RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025

  RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025   SELASA 4 FEBRUARI 2025 Kepada Yth : Bapak ibu dosen dan laboran di program studi keperawatan  Di    T...