Sunday, December 27, 2020

TA'ADUD AL-ZAWAJAH (NOVEL PENA NISA)

TA'ADUD AL-ZAWAJAH 

(PENA NISA)

Aku hanyalah seorang perempuan biasa seorang  istri dan ibu dari 4 orang anak. pada awalnya kehidupan rumah tanggaku sangat bahagia karena aku menikah dengan laki-laki yang sangat aku cintai. Tak pernah sedikit pun terbayangkan dalam pikiranku bahwa suamiku akan mengkhianati kepercayaan yang sudah aku berikan...aku tidak pernah melarang suamiku untuk berteman dengan siapapun baik laki-laki ataupun perempuan.  Tapi...ternyata..kepercayaan yang aku berikan sepenuhnya pada suamiku dikhianati...dia menyukai seorang wanita yang sudah ku anggap sebagai teman...( memang wanita itu dulu adalah orang yang pernah dia sukai disaat masih tingkat SMA).

Wanita itu seorang janda anak 2 laki-laki dan perempuan ...suaminya meninggal tahun 2012...disitulah awal pertemuan suamiku dan dia...saat kami pergi takziah kerumah orangtanya. saat itulah pertamakalinya aku berkenalan dengannya dan keluarganya terutama dengan ibunya dan adeknya. hubungan pun berlanjut..sdh seperti keluarga dan aku tidak pernah merasa curiga sedikitpun dengan suamiku.

Suatu hari ditahun 2016..suamiku mengatakan bahwa dia menyukai perempuan itu dan ingin menikahinya...bagai disambar petir..aku mendengarnya...dan aku menangis. tak bisa berkata apa-apa..hanya berkata dalam hati...apa salahku...Ya Allah...apakah ini nyata...suamiku ingin menikah. Sempat kami bertengkar dan berdebat..tapi tidak ada penyelesaian. aku hanya bisa diam...dan memikirkan apa yang harus aku lakukan . waktu berlalu...aku tidak memberitahukan masalah ini kepada siapapun...aku menyimpannya sendiri dan aku berusaha untuk memperbaiki diriku...agar suamiku tidak melanjutkan niatnya. 

Waktu berlalu...ternyata suamiku tidak berubah dengan niatnya...dia akan tetap menikah...dengan alasan karena ingin menolong seorang janda. aku tidak bisa berkata apa-apa lagi..aku menyuruh suamiku untuk memnyampaikan niatnya kepada orangtuaku dan orangtuanya...dan itu dilakukannya. semuanya terkejut dan perdebatan pun terjadi...semuanya marah dan memberikan nasehat kepada suamiku bahwa poligami itu tidak mudah...tanggungjawabnya besar...harus siap secara materi maupun non materi..bahkan ibuku dan mertuaku sampai bertanya...apa salah istrimu sampai mau menikah lagi..kalaupun istrimu punya salah...kasih kesempatan dia untuk memperbaikinya...bukan dengan cara menikah lagi. tapi suamiku tidak perduli ..bahkan dia mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan istriku..tapi ini sudah keputusannya..tidak ada yang bisa menghalanginya untuk menikah... termasuk diriku.., 

Aku sudah pasrah dan akhirnya mengizinkan suamiku untuk menikah...tapi kenapa saat itu tidak terucapkan dari mulutku untuk minta berpisah atau menceraikan diriku...sedikit pun tidak. Aku takut...takut untuk menjadi janda...anakku masih kecil saat itu...mereka masih dalam masa pertumbuhan..mereka masih membutuhkan sosok ayah.. membutuhkan biaya untuk sekolah...dan masih banyak ketakutan-ketakutan yang aku pikirkan sendiri..karena aku hanya seorang ibu rumahtangga yang tidak bekerja. akhirnya pernikahan itu terjadi ..Agustus 2017 suamiku menikah siri beberapa bulan kemudian akhirnya suamiku menikah resmi dikantor KUA. Banyak yang marah dengan keputusanku...banyak yang menganggap aku perempuan yang bodoh...entahlah...aku tidak perduli...yangg penting saat yg aku pikirkan hanyalah kebahagiaan anak-anakku...bukan kebahagianku. Aku hanya berharap suamiku bisa berlaku adil pada diriku.. tetap sayang dan bertanggungjawab pada anak-anaknya.

 

No comments:

Post a Comment

RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025

  RAPAT PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2025   SELASA 4 FEBRUARI 2025 Kepada Yth : Bapak ibu dosen dan laboran di program studi keperawatan  Di    T...