TA'ADUD AL-ZAWAJAH
(NOVEL PENA NISA)
"Pertemuan Dengan Suamiku."
Waktu itu thn 1994...Aku adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di kota Y. Di semester ke 2...salah satu organisasi extra di kampus menerima anggota baru ..dan aku ikut mendaftar..disitulah aku mengenal dirinya...seorang laki-laki yang berinisial "A". Kami sama-sama mendaftar dan kebetulan kami juga berasal dari daerah yang sama...itulah yang membuat aku bisa dekat dengannya.
Tapi ada yang menarik juga dari kedekatan itu...ternyata dia disuruh seseorang yang menyukaiku...untuk menyampaikan perasaannya...bisa dibilang..."dia jadi mak comblang"...tapi aku menolaknya dengan baik..bahwa aku tidak mempunyai perasaan apapun dengan laki-laki itu yang berinisial "H".
Pada awalnya...aku mempunyai prinsip...tidak mau pacaran...karena aku sudah mendengar bahwa tidak ada pacaran dalam islam. Tapi aku tidak bisa membohongi hatiku...karena saat itu aku menyukai seseorang yg berinisial " F"...yang juga sama-sama mendaftar di organisasi tersebut. Akhirnya pertemanan pun terjadi antara aku..si A dan si F.
Kami diterima menjadi anggota organisasi tersebut...yaitu KOPMA. Disetiap kegiatan kami selalu bersama...aku sudah menganggap si A...sebagai sahabat...tempat aku bercerita dan meminta pendapat. Disaat itulah aku mengatakan pada si A...bahwa aku menyukai si F...dan aku memintanya untuk jadi mak comblang...untuk menyampaikan perasaanku pada si F...dan dia menyetujuinya.
Waktu terus berjalan...dengan banyaknya kegiatan di Kopma membuat kami selalu bersama. Didalam setiap kegiatan...si A selalu berusaha untuk membuat aku dekat dengan si F...karena memang itu tujuannya. Tapi apa yang aku harapkan tidak ada kepastian...si A sudah berusaha untuk mengatan bahwa aku menyukainya...tapi tidak ada jawaban yang pasti...si F hanya mengatakan bahwa dia menyukaiku hanya sebatas teman...agak sedikit kecewa aku mendengarnya.
Waktu terus berjalan...kebersamaanku dengan si A terus berjalan...dan semakin dekat. Lama kelamaan...aku merasa nyaman bersamanya. Pernah suatu hari si A ...mengatakan apakah mau dilanjutkan mencomblangi aku dengan si F...tapi aku menolaknya...aku sudah menganggap si F hanya sebagai teman..kemudian si A mengatakan ...kalau memang tidak mau sm F...terus sama si H juga nggak mau...terus maunya sama siapa...??..dia usil...mencoba untuk menggodaku. Entah keberanian darimana ...aku menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh si A..., apakah kau (si A) masih mempunyai perasaan suka padaku...apakah kau mau persahabatan kita lebih dari itu...aku juga mulai menyukaimu lebih dari seorang sahabat
Dia terkejut...atas apa yang aku ucapkan...rasanya dia tidak percaya...karena dulu aku pernah menolaknya. Sekali lagi...dia meyakinkan...apakah ucapan itu benar atau tidak.., dan aku meyakinkan bahwa itu benar adanya...aku mulai menyukainya...dan aku merasa nyaman berada didekatnya.. akhirnya dia pun menerimanya...dan akhirnya "kami jadian"...bisa dibilang kami pacaran.
Aku melanggar janjiku sendiri... untuk tidak pacaran...tapi itulah kenyataannya. Aku berharap dia bukan hanya sebagai pacarku saja tetapi dialah yg kelak akan menjadi suamiku...dan akhirnya niatku menjadi kenyataan...si A...pacarku dan menjadi suamiku...sampai saat ini.