PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PARKINSON DI POLI SYARAF RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU 28 MARET 2023
team:
Ns. Isnaniar, S.Kep,M.Kep
kelompok 2 B
1. Maulia Zhafira (210201007)
2. Sarah Latifah (210201016)
3. Salsa Nabila (210201012)
4. Gayatri Salsabila (21020105)
5. M. Tio Ardian (210201014)
6. Giovan Anugrah (21020109)
A. Latar Belakang
Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif
terbanyak kedua setelah Demensia dan Alzheimer. Penyakit ini
memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita
maupun keluarga. Ini dikarenakan penyakit parkinson bersifat
progresif, gejala dan tandanya akan bertambah buruk seiring
bertambahnya usia, akibatnya penderita Parkinson tidak dapat
melakukan apa yang orang lain bisa lakukan. Depresi dan stress juga
memicu penurunan kualitas hidup penderita Parkinson. Sehingga
kepedulian dari keluarga diharapkan dapat memberikan motivasi dan
kualitas hidup yang baik bagi penderita.
Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)
merupakan suatu penyakit neurodegeneratif sindrom karena gangguan
pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman
dopamin dari substansia nigra ke globus palidus atau neostriatum
Penyakit ini disebabkan adanya pengurangan (reduksi) sel dopamin
pada substansia nigra atau substansia hitam dan substansia bergaris.
Faktor lain yang bisa menyebabkan parkinson yaitu genetik, paparan
zat toksin, infeksi, diet, trauma kepala,stress dan depresi (Siti
Muawanah, 2018) .
Proporsi penduduk lanjut usia (≥ 60 tahun) di Indonesia
semakin bertambah. Secara global, pada tahun 2009 penduduk lansia
berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan
pada tahun 2013 menjadi 8,1% dari total populasi (WHO, 2015).
Adapun rincian proporsi penduduk lansia terbanyak di beberapa
provinsi di Indonesia adalah: di Yogyakarta (13,81%), Jawa
Tengah (12,59%), Jawa Timur (12,25%), Bali (10,71%) dan Sulawesi
Utara (10,42%) (Kemenkes RI, 2017).Peningkatan proporsi penduduk
lanjut usia mempunyai konsekuensi tersendiri, sebagai akibat
menurunnya fungsi tubuh menyebabkan makin tingginya penyakit
degeneratif pada kelompok usia tersebut. Menurut data dari Yayasan
Peduli Parkinson Indonesia (YPPI), sekitar lima dari 1000 orang
berusia 60-an dan sekitar 40 dari 1000 orang berusia 80-andi
Indonesia terkena penyakit Parkinson dan hampir 45 %
penderitanya mengalami keterbatasan dalam bergerak dan kekakuan
otot. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara jelas. Namun,
beberapa sumber menyatakan faktor usia, genetik, dan lingkungan
menjadibeberapa faktor predisposisi munculnya penyakit ini. Hingga
saat ini belum ada pengobatan pasti yang dapat menyembuhkan
penyakit ini secara menyeluruh, Meskipun telah dilakukan
pengobatanmedis yang optimal dan intervensi bedah saraf, penderita
Parkinson masih mengalami kecacatan yang progresif .
Peran rehabilitasi pada penyakit Parkinson untuk
memaksimalkan kemampuan motorik dan kognitif juga
independensinya disarankan untuk memperbaiki kualitas hidupnya.
Beberapa pendekatan rehabilitatif seperti penguatan dan peregangan
otot, keseimbangan dan latihan postural, terapi pekerjaan, latihan
treadmill dan robotic, terapi menari dan seni bela diri, pendekatan
multidisiplin termasuk terapibicara dan kognitif, terapi motorik
pengamatan citra dan tindakan, realitas visual dan telerehabilitasi
telah disarankan pula. Terdapat beberapa bukti bahwa beberapa
pendekatan tersebut dapat memberikan manfaat jangka pendek secara
signifikan dan penting secara klinis dalam hal kecepatan dalam
berjalan, keseimbangan dan kemandirian (Salma Maha Rhani, Nuniek
Nugraheni, Novira Widajanti, 2021) .
B. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan diharapkan anak anak dan
para orang tua paham dan bisa mengimplementasikan cara mengatasi penyakit
Parkinson.
C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang parkinson
b. Sasaran
Seluruh pasien di poli saraf
c. Metode
Penyuluhan dilakukan menggunakan Leaflet
Uraian Struktur
a. Tempat Pertemuan
RSUD Arifin Achmad ruangan Poli Saraf
b. Hari/tanggal
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Maret 2023
c. Waktu : 08:00 WIB
TINJAUAN MATERI
A. Pengertian Katarak
Penyakit Parkinson (PP) adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang
paling umum, dan menempati urutan ke dua setelah penyakit Alzheimer. Telah
diketahui bahwa sebanyak 0,3% dari populasi umum telah mengalami PP. 1
Penyakit ini digambarkan sebagai "shaking palsy" oleh Dr. James Parkinson.
Efek degeneratif pada mobilitas dan kontrol otot dapat dilihat melalui gejala yang
sekarang dikenal sebagai tiga tanda utama PP seperti tremor saat istirahat (resting
tremor), gerakan yang lambat (bradikinesia), dan kekakuan otot (rigiditas) yang
disebabkan oleh berkurangnya produksi dopamin dalam otak. Sekitar 1 juta orang
Amerika saat ini mengidap penyakit tersebut, di mana terdapat 20 kasus per
100.000 orang per tahun dengan total sejumlah 60.000 pasien dengan PP per
tahun,2 namun masih tidak sebanyak penyakit Alzheimer yang dihadapi oleh 5
juta orang Amerika.
Penyakit Parkinson (PP) adalah penyakit neurodegeneratif kronik yang
ditandai dengan tiga tanda utama yaitu kelambatan gerakan (bradikinesia),
kekakuan otot (rigiditas), dan tremor saat istirahat (resting tremor). Kompleksitas
tiga gejala PP tersebut disebabkan oleh berkurangnya fungsi dopamin yang
sering digambarkan sebagai parkinsonisme (Safia Alia, Hanik Badriyah Hidayati,
Muh.Hamdan, Priya Nugraha, Achmad Fahmi, Agus Turchan, Yudha Haryono,
2021) .
B. Penyebab
Penyebab dari penyakit Parkinson (PD) secara pasti belum
diketahui dengan jelas, tetapi ada beberapa faktor yang diketaui
terlibat dalam penyakit ini diantaranya yaitu faktor lingkungan,
faktor genetika, factor usia, dan factor obat-obatan. Mekanisme
molekuler yang menyebabkan hilangnya neuron dopaminergik di
substansia nigra dan penyebab gejala motorik PD masih belum
diketahui, namun Para ilmuwan dalam sebuah komunitas telah
menerima bahwa 6 disfungsi mitokondria, agregasi α-synuclein,
disfungsi dari degradasi protein, oksidatif stress dan peradangan
pada saraf (neuroinflamasi) berhubungan dalam penyakit ini. PD
terjadi karena penghambatan kompleks mitokondria-1, mekanisme
yang berbeda dari kerusakan sel seperti eksitotoksisitas,
homeostasis kalsium, peradangan, apoptosis, tertekan metabolisme
energi, dan agregasi protein, dan interaksi antara faktor genetik dan
lingkungan (Nugraha, P., & Hamdan, M. , 2020) .
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, P., & Hamdan, M. . (2020). profil gejala motorik dan non-motorik pada
pasien penyakit parkinson di RSUD . jurnal akson, 5-6.
Safia Alia, Hanik Badriyah Hidayati, Muh.Hamdan, Priya Nugraha, Achmad Fahmi,
Agus Turchan, Yudha Haryono. (2021). Penyakit Parkinson: Tinjauan
Tentang Salah Satu Penyakit Neurodegeneratif yang Paling Umum. AKSONA,
96.
Salma Maha Rhani, Nuniek Nugraheni, Novira Widajanti. (2021). Efektivitas Terapi
Latihan pada Pasien Parkinson dengan Barthel Index Skor. jurnal ilmiah
kesehatan, 150.
Siti Muawanah. (2018). PENGARUH METODE SENAM PARKINSON UNTUK
MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA PENDERITA PARKINSON
DESEASE. Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF) Volume 1 nomor 01, 39.
No comments:
Post a Comment